Kaleidoskop Pencaplokan Israel terhadap Bumi Palestina
Allah berfirman dalam QS Al Ma’idah ayat 82:
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِينَ آمَنُواْ الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُواْ
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.”
Juga firman Allah سبحانه وتعالى dalam QS Al Isra’ ayat 4:
وَقَضَيْنَا إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ فِي الْكِتَابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوّاً كَبِيراً
Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: “Sesungguhnya
kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu
akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar“.
Allahu Akbar !
Allah Maha Besar, 1431 tahun yang lalu
Al Qur’an ini Allah سبحانه وتعالى turunkan kepada Muhammad صلى الله
عليه وسلم , Penutup Nabi dan Rasul, melalui malaikat Jibril dan sampai
sekarang, tidak akan ada satu pun makhluk yang dapat — jangankan
memusnahkan, memalsukan pun mustahil bisa diupayakan — karena
sesungguhnya Al Qur’an ini, Allah سبحانه وتعالى janjikan terpelihara
hingga alam semesta ini Allah سبحانه وتعالى musnahkan kembali.
Berikut ini, betapa firman Allah سبحانه
وتعالى adalah Maha Benar. Melalui bukti-bukti serta fakta-fakta sejarah
yang antara lain diungkap oleh para sejarawan menunjukkan betapa
komunitas yang satu ini, yaitu Yahudi, adalah ummat yang tidak tahu
bersyukur kepada Pencipta-Nya, sehingga alam ini tak luput dari objek
perusakan sebagaimana yang Allah سبحانه وتعالى firmankan melalui ayat
diatas. Termasuk bangsa Palestina yang tanahnya sejengkal demi
sejengkal mereka rebut untuk kepentingan mereka, seolah mereka tutup
mata dan tutup hati dari siapa sesungguhnya pemilik tanah tersebut.
Bukan saja benda mati, bahkan manusia, bahkan bayi yang tak berdosa
harus mau menjadi korban keserakahan mereka.
Berikut ini, adalah kami lampirkan
data-data dan fakta yang mudah-mudahan dapat dijadikan sebagai bahan
renungan kita untuk berpandai berfikir dengan jernih, siapa
sesungguhnya yang buas dan tirani!
(Disusun oleh: Sandy Arifiadie)*]
1843, Tulisan Zionis pertama dari Rabbi Alcalay dan Rabbi Kalischer, Emuna Yeshara.
1844, Sensus pertama di Yerusalem menunjukkan 7120 orang Yahudi, 5760 orang Muslim, 3390 orang Kristen.
1856, Pembaruan Utsmaniyah (Tanzimat) – termasuk syarat untuk mendaftarkan kepemilikan tanah di Palestina dan membayar pajak atasnya.
1860-1864, Orang-orang Yahudi mengambil bagian dalam gerakan nasional Polandia, yang diikuti Pemberontakan Januari (powstanie styczniowe).
1860, Permukiman Yahudi pertama (Mishkenot Sha’ananim) diluar Kota Tua Yerusalem.
1861, Perkumpulan Zion dibentuk di Frankfurt am Main, Jerman.
1862, Moses Hess menulis “Roma dan Yerusalem”.
1867, Mark Twain mengunjungi Palestina sebagai bagian perjalanan ke tempat yang orang Barat sebut Tanah Suci.
1878, Perkampungan Zionis Pertama – Petah Tikwa.
Naphtali Herz Imber menulis “Tikvatenu” [Harapan Kita], yang belakangan diadopsi sebagai lagu kebangsaan Zionis dan lagu kebangsaan Israel, Hatikvah.
1870-an, Pembentukan Hovevei Tzion [Pencinta Sion] di Rusia
1881, Pembunuhan berencana Rusia menyebabkan penghancuran di Perbatasan Pemukiman, Rusia Selatan.
30-31 Desember, Kongres Pertama seluruh Perkumpulan Zionis di Romania, yang mempromosikan kolonisasi Palestina, diselenggarakan di Focşani, Romania.
1882, Bilu [Bet Yaacov Lechu VeNelcha (Yeshayahu perek 2 atau 3).] – gerakan halutz [pelopor] didirikan di Kharkov, Rusia.
Leon Pinsker, dalam “Auto-emancipation”, mengusulkan perkara Negara Yahudi.
Perkumpulan Hibbat Tzion [Kecintaan terhadap Sion] didirikan.
Permulaan Aliyah [migrasi] pertama: migrasi/ “kenaikan” orang-orang Yahudi dari Kekaisaran Rusia dan Romania ke Palestina.
1883, Baron de Rothschild
memulai dukungan atas permukiman Yahudi di Eretz Yisrael (Tanah
Israel), dengan lebih dulu mulai membeli tanah di wilayah Palestina dan
membiayai penyelesaian pertanian Yahudi dan perusahaan industri.
1884, Konferensi Pertama gerakan Hovevei Tzion, yang dipimpin oleh Pinsker, di Kattowicz.
1890-1991, Gelombang besar kaum Yahudi tiba dari Rusia
1890, Istilah “Zionisme“ (Tsi’onut) ditemukan oleh seorang wartawan Yahudi Austria Nathan Birnbaum dalam jurnalnya “Selbstemanzipation” [Emansipasi Diri] dan diberi definisi sebagai gerakan nasional untuk pemulangan seluruh “ras” Yahudi
yang berdiaspora ke “tanah air” mereka dan permulaan baru kedaulatan
Yahudi di suatu wilayah yang dinamai “Tanah Israel” (Eretz Yisrael).
1894-1895, Kapten Alfred Dreyfus, dituduh sebagai spionase dalam pemeriksaan pengadilan di Paris (Dreyfus affair),
menciptakan masalah anti-semitisme yang mencolok di Eropa Barat.
Pemeriksaan pengadilan terhadapnya menginspirasikan Herzl untuk menulis
sebuah buku setahun kemudian.
1896-1904, Theodor Herzl tidak berhasil mendekati para pemimpin dunia agar membantunya menciptakan Kampung Halaman Nasional Yahudi.
1896, Theodor Herzl (Benjamin Zeev Herzl), seorang agnostik, menulis “Der Judenstaat” [Negara Yahudi], yang berisi tentang doktrin Zionisme politik, dan menunggu penciptaan sebuah Negara Yahudi.
1897, Basel, Swiss, 29-31 Agustus, Kongres Zionis Internasional pertama – dipelopori oleh Herzl. Deklarasi Basel [program gerakan Zionis]; Organisasi Zionisme Dunia (WZO) diciptakan dengan Herzl sebagai presiden pertamanya.
Herzl mendesak Khalifah Abdul Hamid
dari Kekhalifahan Utsmaniyah (Ottoman) agar menerima secara
berangsur-angsur konstitusi Jerman, membujuk membuka kantor diplomatik
Jerman di Istambul, dan mendesak Khalifah agar membuat keputusan bahwa
Kekhalifahan Usmaniyah mengakui imigrasi orang-orang Yahudi ke Tanah
Palestina.
Khalifah menolak melepaskan Palestina walaupun hanya sejengkal.
Organisasi Zionis Amerika (ZOA) didirikan di bawah nama Federasi Zionis Amerika.
1898, Sholom Aleichem menulis sebuah pamflet berbahasa Yiddish, “Mengapa Orang Yahudi Perlu Memiliki Tanah Sendiri?” yang mengajak seluruh “ras” Yahudi memberi dukungan kepada berdirinya Negara Yahudi.
The Colonisation Commision [Komisi Kolonisasi] didirikan.
1899, Henry Pereira Mendes memublikasikan “Melihat ke Depan: Berbagai Peristiwa Abad Keduapuluh”,
yang dasar pemikiran pemulihan kembali kedaulatan bangsa Yahudi –
keturunan bangsa Israel kuna – atas tanah Israel historis yang dianggap
penting bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia. Pengembalian bangsa
Yahudi ke tanah asalnya setelah sekian lama pembuangan dengan tangan
bangsa Yahudi sendiri.
Kongres Zionis Kedua – Bank Leumi
(Jewish Colonial Trust) didirikan dan dijadikan badan hukum di London
sebagai instrumen finansial Organisasi Zionis, mulai beraktivitas 1902.
1901, Dengan dorongan yang kuat dari Theodor Herzl, Kongres Zionis Kelima, pertemuan di Basel, memutuskan untuk menyusun Keren Kayemeth Lelsrael (KKL) – Dana Nasional Yahudi.
1902, Inggris Raya menganjurkan skema El Arish.
Herzl memublikasikan novel “Altneuland” [The Old New Land], yang mengambil tempat di Palestina.
Pemerintah Inggris mengusulkan “skema Uganda”, mengenai penyelesaian di Afrika Timur membagi Kongres Zionis Keenam, kepada Herzl, ditolak oleh Kongres Zionis Keenam.
Surat kabar St. Petersburg, Znamya, memublikasikan sebuah hoax sastrawi “The Protocols of the Elders of Zion” [Protokol Para Tetua Sion]. Pembunuhan Berencana Kishinev disebabkan oleh tuduhan bahwa orang Yahudi mempraktikkan kanibalisme.
1904, Permulaan Aliyah Kedua sebagian besar dari Rusia dan Polandia.
Va’ad Halashon [Konsili Bahasa] dibentuk. (lihat Posisi Berbeda dalam Bahasa Ibrani)
Kematian Herzl.
1905, Kongres Zionis Ketujuh (Basel) mengatur beberapa alternatif ke Palestina (mis, Uganda) sebagai tujuan usaha Zionis.
1906, David Green (Ben-Gurion) tiba di Israel
Sekolah tinggi Ibrani Pertama didirikan [Jaffa].
Sekolah Seni Bezalel didirikan [Yerusalem].
1907, Kongres Zionis Kedelapan mengadopsi Zionisme tiruan.
1908-1914, Aliyah orang Yaman Kedua
1908, Perusahaan Pengembangan Tanah Palestina (PLDC) didirikan.
1909, Patroli pertahanan “HaShomer” didirikan di Kfar Tabor.
Tel Aviv, kota seluruh orang Yahudi modern pertama, didirikan.
Young Judaea [Yudea Muda], gerakan pemuda Zionis, dibentuk.
1910, Kibbutz Degania didirikan.
1914-1918, Perang Dunia Pertama. Inggris dan sekutunya memerangi Jerman dan Kekhalifahan Usmaniyah.
Ahad Ha’am [Asher Ginsburg] dan kaum Zionis Kultural mengikuti Zionis Politik dalam pencarian “piagam” untuk tanah air orang Yahudi.
Oktober 1915-Januari 1916, Korespondensi McMahon-Hussein, setuju untuk memberikan wilayah Arab kepada Arab, jika Arab bersedia berperang dengan Turki.
Korps Zion Mule didirikan oleh Yosef Trumpeldor dalam Angkatan Darat Inggris.
1916, Perjanjian Sykes-Picot membagi Timur Tengah menjadi lingkungan Inggris dan pengaruh Prancis.
Juni 1916, Pemberontakan Arab dimulai.
1917, Agustus, Formasi Legiun Yahudi (Korps Bagal Zion), yang diresmikan pada tahun 1914 oleh Joseph Trumpeldor dan Zeev Jabotinsky.
2 November, Deklarasi Balfour.
Dalam Perjanjian Balfour, Inggris menjanjikan untuk memberikan
Palestina kepada Yahudi sebagai tanah air mereka. Surat tertanggal 2
November 1917 dari Menteri Luar Negeri Britania Raya, Arthur James Balfour, kepada Lord Rothschild (Walter Rothschild, Baron Rothschild Kedua),
pemimpin komunitas Yahudi Inggris, untuk dikirimkan kepada Federasi
Zionis. Surat itu menyatakan posisi yang disetujui pada rapat Kabinet
Inggris pada 31 Oktober 1917, bahwa pemerintah Inggris mendukung
rencana-rencana Zionis buat ‘tanah air’ bagi Yahudi di Palestina,
dengan syarat bahwa tak ada hal-hal yang boleh dilakukan yang mungkin
merugikan hak-hak dari komunitas-komunitas yang ada di sana.
Montinger mengirimkan surat ke Parlemen Inggris tentang dukungannya bagi terbentuknya negara Yahudi di Palestina.
Desember, Penaklukan
Inggris atas Palestina – Jenderal Allenby memasuki Yerusalem, menyusul
keruntuhan Kekhalifahan Usmaniyah pada Perang Dunia I, dengan
menyatakan, “Baru sekaranglah Perang Salib berakhir!”
1918-1919, Kesepahaman Weizmann-Feisal antara Emir Faisal (anak Raja Hejaz) dan Chaim Weizmann (yang seanjutnya menjadi presiden Organisasi Zionis Dunia).
1918, Inggris menunjuk
Komisi Zionis dari dalam kepemimpinan Zionis, untuk menasihatkan mereka
dalam implementasi Deklarasi Balfour. Sykes, menteri Inggris,
menggambarkan batas-batas negara Palestina dan menempatkan Yahudi di
dalamnya.
Kekhalifahan Usmaniyah yang berpusat di Turki kalah dalam Perang Dunia I.
1919, Chaim Weizmann memimpin delegasi Zionis di Konferensi Damai Versailles. Perjanjian Versailles ditandatangani.
Komisi King-Crane. Investigasi resmi oleh pemerintahan Amerika Serikat untuk mengatur area-area orang non-Turki dalam bekas Kekhalifahan Usmaniyah. Diselenggarakan untuk melaporkan kebijakan Amerika mengenai penduduk wilayah tersebut dan masa depan mereka dalam hal pembagian Kekhalifahan Usmaniyah dan Sistem Mandat Liga Bangsa-Bangsa
yang telah diputuskan sebelumnya. Komisi ini mengunjungi area-area
Palestina, Suriah, Lebanon, dan Anatolia (Turki), meninjau opini publik
setempat, dan memberikannya, menaksir rangkaian tindakan terbaik bagi
wilayah tersebut.
Zionis Amerika Felix Frankfurter mengajukan rencana implementasi yang lebih mendetail mengenai kepentingan Organisasi Zionis.
1920, Lebih dari
seribu orang melakukan protes dalam demonstrasi nasionalis di Yerusalem
membawa berbagai spanduk yang mengandung slogan “Hentikan Imigrasi
Zionis” dan “Negeri Kami Milik Kami”.
Kejatuhan Tel Hai pada orang Arab, kematian Yosef Trumpeldor di samping delapan orang lainnya.
Inggris menghadiahi Mandat atas Palestina; Sir Herbert Samuel menunjuk Komisaris Tinggi.
Konferensi San Remo di Italia menghasilkan sebuah perjanjian bahwa Mandat atas Palestina untuk Inggris Raya akan ditinjau dan kemudian diberikan oleh Liga Bangsa-Bangsa. Mandat ini akan mengandung kesamaan isi dengan Deklarasi Balfour,
yang mengindikasikan bahwa Palestina akan menjadi tanah air bagi
seluruh orang dari “ras” Yahudi, dan bahwa hak orang non-Yahudi yang
telah lebih dulu tinggal tidak akan dilanggar.
Organisasi perdagangan Histadrut [Federasi Umum Para Buruh di Tanah Israel] dan organisasi paramiliter Haganah [Pertahanan] didirikan.
Kerusuhan Palestina 1920 (Kerusuhan Nabi Musa)
– Kerusuhan Arab terhadap Yahudi di Yerusalem ini terjadi di Mandat
Britania atas Palestina pada 4 April-7 April 1920 di sekitar Kota Tua
Yerusalem. Peristiwa ini terjadi karena meningkatnya ketegangan antara
Arab dan Yahudi dengan terjadinya imigrasi Zionis. Pidato oleh pemimpin
religius Arab Palestina selama festival hari Nabi Musa menyebabkan
terjadinya kekerasan terhadap Yahudi.
1919-1923, Aliyah Ketiga dimulai, sebagian besar dari Rusia, dipicu oleh Revolusi Oktober di Rusia, pembunuhan rencana berikutnya di sana dan di Polandia serta Hungaria, penaklukan Inggris atas Palestina dan Deklarasi Balfour. Kira-kira 40.000 orang Yahudi tiba di Palestina selama masa ini.
1921, Kerusuhan Jaffa – Yosef Chaim Brenner terbunuh selama peristiwa tersebut.
Moshav pertama, Nahalal, didirikan.
Chaim Weizmann menjadi presiden baru WZO (Organisasi Zionis Dunia) pada Kongres Zionis Ke-12 (pertama setelah Perang Dunia I).
1922, Dewan Liga Bangsa-Bangsa membagi-bagi tanah Arab.
Mandat Inggris ditetapkan oleh Liga Bangsa-Bangsa, termasuk komitmen kepada hubungan historis bangsa Yahudi dengan tanah air mereka.
Laporan Resmi Churchill
(Pertama) membagi Transyordan dari area untuk dipergunakan oleh
ketentuan “kediaman nasional bangsa Yahudi” dalam Deklarasi Balfour dan
Mandat.
Kematian Eliezer ben Yehuda, pioner bahasa Ibrani modern.
1923, Inggris memberikan Daratan Tinggi Golan kepada Mandat Prancis atas Suriah. Imigrasi orang Arab diperbolehkan; imigrasi orang Yahudi tidak.
Juli 1923, Kekaisaran Usmaniyah secara resmi dileburkan.
1924-1932, Aliyah Keempat (sebagian besar dari Polandia).
1924, Technion didirikan [Haifa].
1925, Universitas Ibrani didirikan [Yerusalem].
Gerakan revisionis didirikan oleh Zeev Jabotinsky.
Gerakan Brit Shalom [Perjanjian Damai] didirikan, diketuai oleh Martin Buber.
1926, Kerusuhan Hebron
pertama mendorong orang-orang Arab mendesak tempat tinggal orang
Yahudi, berakhir dengan kematian dan pertumpahan darah.
1929, Agustus,
Kerusuhan Palestina (Pemberontakan Tembok Barat, Pemberontakan Buraq)
di Yerusalem; perselisihan antara muslim dan yahudi mengenai akses ke Tembok Barat (HaKotel Ma’aravi).
133 orang Yahudi terbunuh dan 339 terluka (kebanyakan oleh warga Arab);
116 orang Arab terbunuh dan 232 terluka (kebanyakan oleh polisi dan
tentara yang diberi komando Inggris).
Pembantaian
Hebron: pembantaian orang Yahudi di Hebron dan Safed. Sebanyak 67 orang
Yahudi dibunuh, delapan di antaranya merupakan pelajar asing dari
yeshiva lokal. Penduduk lokal diselamatkan oleh keluarga muslim. Namun,
Inggris mengevakuasi komunitas Yahudi di daerah kantong Arab, Hebron
dan Gaza, “untuk mencegah pembantaian susulan”, mengakhiri keberadaan
orang Yahudi kuna di kota tersebut.
British mengutus Komisi Shaw untuk menginvestigasi.
Perwakilan Yahudi untuk Israel meluas untuk mengundang masuk orang-orang non-Zionis – Jewish Agency for Palestine (sekarang JAFI/ Jewish Agency for Israel).
1930-1935, Tangan Hitam, grup Islamis yang dipimpin oleh Sheikh Izz ad-Din al-Qassam menggunakan kekerasan melawan warga Yahudi dan Inggris.
1930, Penyelidikan Hope-Simpson, atau disebut juga Laporan mengenai Imigrasi, mengikuti rekomendasi Komisi Shaw dalam analisis peluang tanah.
Mengantar ke arah:
Oktober, Laporan Resmi Kedua Passfield,
percobaan pertama dalam kelepasan ikatan Inggris dari komitmen “tanah
air nasional Yahudi” dari Deklarasi dan Mandat. Membatasi imigrasi
orang Yahudi ke Eretz Yisrael.
1931, Yishuv atau HaYishuv [perkampungan] atau Hayishuv Hayehudi b’Eretz Yisrael [perkampungan Yahudi di Tanah Israel], kumpulan tempat tinggal Yahudi di Tanah Suci sebelum pendirian Negara Israel, memamerkan Paviliun Palestina dalam Pameran Kolonial Internasional di Paris.
Walaupun ada surat yang dikirim Ramsay
MacDonald kepada Chaim Weizmann, yang secara efektif meniadakan klausul
Laporan Resmi Passfield, kebijakan Laporan Resmi dilaksanakan.
Irgun Zva’i Leumi [Etzel] organisasi bawah tanah Yahudi didirikan, berpisah dari Haganah arus utama.
1933-1939, Aliyah Kelima: pada awalnya dari Polandia, tetapi kemudian sebagian besar dari Jerman dan teritorial yang dikontrol Jerman.
1933-1948, Aliyah Bet: pengungsi Yahudi melarikan diri dari Jerman karena penganiayaan di bawah rezim Nazi yang akhirnya banyak yang dikembalikan sebagai imigran ilegal karena pembatasan imigrasi oleh Inggris.
1933, Adolf Hitler berhasil mendapat kekuasaan di Jerman melalui pemilihan umum.
Pembunuhan Chaim Arlozorov.
1934, Awal dari “imigrasi ilegal” pengungsi Yahudi dari Eropa yang tidak bisa berimigrasi secara legal di bawah kuota Inggris.
1935-1936, Aliyah terbesar [65.000 olim (orang yang melakukan aliyah)].
1936-1939, Pemberontakan Arab
dipimpin oleh Amin Al-Husseini. Lebih dari 5.000 orang Arab dan 400
orang Yahudi terbunuh menurut beberapa sumber, kebanyakan oleh Inggris.
Beberapa ratus orang Yahudi ikut terbunuh. Husseini terbang ke Irak
kemudian ke wilayah Jerman, yang ketika itu dalam pemerintahan Nazi.
Laporan Resmi British (1939) sama sekali membatasi imigrasi orang Yahudi.
Selama Pemberontakan Arab, kelompok militan Zionis Irgun melancarkan 60 serangan terhadap warga Arab dan tentara Inggris.
1936, Pecahnya Revolusi Arab (1936-1939); Serangan Umum Arab, memimpin ke arah Komisi Peel.
Ordo Wingate membentuk “patroli malam” untuk pertahanan Yahudi.
1937, Juli, Komisi Peel [1936] merekomendasikan pembagian tanah Palestina antara orang Arab dan Yahudi (lihat peta). Pemerintah Inggris menerima rekomendasi ini secara prinsip.
Dibangunnya 52 permukiman Homa Umigdal [tembok pertahanan dan menara pengawal], setiap malam, dalam masa sampai tahun 1939.
1937-1938, Penekanan atas Pemberontakan Arab.
1938, Neturei Karta [Para Pelindung Kota], komunitas Yahudi yang menentang Zionisme, terbentuk di Yerusalem.
Zionis Revisionis meledakkan bom di sebuah pasar Melon Arab di Haifa, menewaskan 53 orang Arab, satu Yahudi dan melukai setidaknya 46 orang Arab lainnya.
April-Agustus 1938, Komisi Penyelidikan Woodhead membalikkan penemuan Komisi Peel,
mempertimbangkan dua rencana pembagian alternatif, yang dikenal sebagai
Rencana B dan Rencana C, dan melaporkan pada bulan November bahwa
pembagian tidak dapat dilaksanakan.
Pembantaian Tiberias 1938. Orang Arab membantai 20 orang Yahudi di kota Tiberias.
Holocaust (Ha Shoah) dimulai.
Nazi Jerman menganggap bahwa pengkhianatan Yahudi Jerman (Askenazim)
adalah biang keladi kekalahan mereka pada PD I yang telah menghancurkan
ekonomi Jerman. Maka mereka perlu “penyelesaian terakhir” (endivsung).
Ratusan ribu keturunan Yahudi—bersama etnis lain serta kaum intelektual
yang berbeda politik dengan Nazi—dikirim ke kamp konsentrasi atau lari
ke luar negeri (terutama ke AS).
1939-1945, Perang Dunia Kedua. “Kami akan hadapi perang seolah tidak ada Laporan Resmi, dan (menghadapi) Laporan Resmi seolah tidak ada perang.” – David Ben-Gurion.
1939-1948, Haganah
menyelundupkan lebih dari 100.000 orang Yahudi dari Eropa ke Palestina
untuk memberikan tempat perlindungan dari peristiwa Holocaust.
Mei, Laporan Resmi [MacDonald] Ketiga menolak dinding pemisah dan mempertimbangkan penciptaan dua negara merdeka – satu Yahudi, satu Arab.
1940, Gerakan bawah
tanah Lehi [Geng Stern] dibentuk, dalam kerenggangan lain dengan arus
utama Ben Gurion, dipimpin oleh Avraham Stern.
Inggris sama sekali membatasi penjualan tanah kepada Yishuv.
19 Juni, Sebanyak 20 orang Arab terbunuh oleh peledak yang ditempelkan di atas keledai di sebuah pasar di Haifa.
29 Juni, Sebanyak 13 orang Arab terbunuh dalam penembakan beruntun selama satu jam.
1941, Palmach didirikan.
Pemimpin
Arab Palestina Amin Al-Husseini mengunjungi Benito Mussolini di Roma
dan Adolf Hitler di Berlin. Al-Husseini tetap tinggal di Berlin sampai
perang berakhir, memainkan peranan penting dalam formasi unit Waffen SS muslim dan pekerjaan aktif yang mencegah ribuan pengungsi Yahudi melarikan diri dari Nazi dan mencapai Palestina.
1942, 20 Januari, Konferensi di Wannsee, Berlin, mengoordinasikan Solusi Akhir (Endlosung) untuk pembinasaan kaum Yahudi Eropa.
Februari, Hilangnya kapal Struma dengan 767 pengungsi Yahudi yang menolak hak masuk ke Palestina.
9-11 Mei, Konferensi
Zionis Amerika Biltmore di Hotel Biltmore, New York, menuntut “agar
gerbang-gerbang Palestina dibuka”, menunggu berdirinya “Persemakmuran
Yahudi”.
Angkatan perang Inggris menghentikan Angkatan Darat ketiga Rommel di Al Alamin
Inggris membentuk Resimen Palestina,
yang terdiri dari batalion tiga orang Yahudi dan satu orang Arab, yang
membantu angkatan perang Inggris di Afrika Utara melawan Axis Power. Unit lain yang lebih besar lalu dibentuk pada tahun 1944 yang terdiri dari orang Yahudi saja – Brigade Yahudi.
1943, Pemberontakan Ghetto Warsawa.
Anggota Palmach terjun parasut di belakang garis musuh di Eropa.
Inggris mendeportasi imigran ilegal dari Siprus.
1944, Brigade Yahudi dibentuk sebagai bagian dari angkatan perang Inggris dalam Perang Dunia II.
Partai buruh Inggris yang sedang
berkuasa secara terbuka memaparkan politik “membiarkan orang-orang
Yahudi terus masuk ke Palestina, jika mereka ingin jadi mayoritas.
Masuknya mereka akan mendorong keluarnya pribumi Arab dari sana.”
Kondisi Palestina pun memanas.
Dari Berlin Amin al-Husseini merencanakan genosida berskala besar terhadap orang Yahudi di Palestina, mungkin dengan Eichmann.
Unit komando bersama Jerman-Arab diberangkatkan ke Palestina dengan
senjata kimia untuk membunuh 250.000 orang Yahudi dalam Operasi Atlas.
Tiga prajurit tentara payung dengan racun ditangkap di dekat Yerikho
oleh tentara Yordania dan polisi Inggris.
Rabi Besar Yoel Teitelbaum dari
Hungaria dilepaskan oleh Nazi di Transylvania – 21 Kislev 5705 [7
Desember 1944]; hari bersejarah bagi Satmar, gerakan kaum Yahudi Hungaria-Romania yang selamat dari Holocaust yang menentang segala bentuk Zionisme.
1946, Misgav Am [Benteng Rakyat] didirikan oleh mantan anggota Palmach.
1946, Imigran Yahudi ilegal dideportasi ke kemah “orang-orang terlantar” di Siprus.
22 Juli, Irgun [Etzel]
meledakkan Hotel King David di Yerusalem yang menjadi pusat
administrasi Inggris saat itu. Serangan tersebut menewaskan 91 orang
dan melukai 45 lainnya, kebanyakan penduduk sipil.
Etzel menggantung dua sersan Inggris sebagai pembalasan dendam atas hukuman mati Inggris kepada para anggota Etzel.
Transyordan mencapai kemerdekaan sebagai Kerajaan Hashemit Yordania.
30 November 1947-14 Mei 1948, Perang hingga Deklarasi Kemerdekaan.
1947, Juli, Beriha [penerbangan]: Aliyah Bet
[imigrasi ilegal] kembali membawa pengungsi Yahudi ke Eretz Yisrael:
Eksodus yang memakai kapal uap diusir oleh tentara dari pantai
Palestina ke Eropa, dengan 4.500 orang yang selamat dari Holocaust di
atas kapal.
Inggris mengirim kapal imigran Exodus
kembali ke Eropa, dam Hamburg, Jerman, di mana para penumpang dikirim
ke sebuah “kamp interniran”.
29 November, Ketetapan PBB untuk mendirikan Negara Yahudi.
Sidang Umum PBB memberi suara untuk pembagian Palestina menjadi dua negara: Negara Arab dan Negara Yahudi (UN Partition Plan); diikuti oleh Kerusuhan Yerusalem 1947.
30 November 1947-10 Maret 1949, Perang Kemerdekaan (Perang Pembebasan, Perang Palestina, Perang Saudara, Perang Interkomunal, Perang Arab-Israel 1948, Bencana) – Konflik bersenjata pertama dari serangkaian konflik yang terjadi antara Israel dan tetangga-tetangga Arabnya dalam konflik Arab-Israel yang berlangsung panjang.
2 Desember, Protes
keras Liga Arab atas tindakan AS dan sekutunya berupa dorongan dan
fasilitas yang mereka berikan bagi imigrasi Zionis ke Palestina. Pada
waktu itu, Ikhwanul Muslimin (IM) di bawah Hasan al Banna mengirim
10.000 orang pasukan untuk berperang melawan Israel.
11 Desember, Pemerintah Inggris mengumumkan niatnya untuk mengakhiri Mandatnya pada 15 Mei 1948.
Pembantaian Kilang Minyak Haifa.
Militan Irgun melemparkan dua buah bom ke dalam kerumunan pekerja Arab
dari dalam kendaraan sambil lewat, membunuh enam pekerja dan melukai 42
lainnya, menghancurkan perdamaian relatif antara dua kelompok di Haifa.
1948–1950, Penciptaan permasalahan pengungsi Palestina.
1948-1952, Imigrasi besar-besaran [648.000 orang] ke Israel yang terdiri dari populasi Yahudi di negara Arab dan Eropa.
1948, Pengeboman Hotel Semiramis dilakukan oleh Haganah.
Pengeboman Jalan Ben Yehuda 1948. Warga Arab menyusun tiga bom mobil yang menewaskan 52 orang Yahudi, melukai 123 orang, semuanya warga sipil.
6-12 April, Operasi Nachshon.
Haganah memutuskan untuk meluncurkan sebuah serangan balasan militer
besar untuk menghentikan pengepungan atas Yerusalem. Pada 6 April,
Haganah dan tenaga penyerangnya, Palmach, dalam sebuah serangan untuk
mengamankan titik-titik strategis, mengambil Al-Qastal, sebuah kota tepi jalan yang penting dua kilometer sebelah barat Deir Yassin.
9 April, Pembantaian Deir Yassin – sekitar 120 pejuang dari kelompok paramiliter Irgun dan Zionis Lehi
secara tiba-tiba menyerang Deir Yassin dekat Yerusalem, sebuah desa
Arab-Palestina dengan penduduk 600 orang. Sekitar 107 warga desa
(termasuk 11 orang bersenjata) dan empat milisi Yahudi terbunuh; desa
tersebut lalu diambil alih tentara Zionis.
13 April,
Pembantaian Konvoi Medis Hadassah. Diklaim sebagai pembalasan atas
Pembantaian Deir Yassin, segelombolan orang Arab menyerang sebuah
konvoi besar, yang kebanyakan diikuti dokter Yahudi, serta membawa
pasien, perlengkapan, dan suplai, perjalanan dari Yerusalem ke rumah
sakit yang dikepung dan membahayakan mayoritas warga Yahudi di
Yerusalem. Sebanyak 77 orang yahudi terbunuh. Penyerangan di jalan
berlanjut dan konvoi tidak dapat mencapai rumah sakit selama satu
minggu.
21-22 April, Pertempuran Haifa, atau disebut juga Operasi Bi’ur Hametz [Pembersihan Paskah]. Operasi Haganah untuk menangkap warga Arab di Haifa; menjadi peristiwa besar dalam langkah-langkah menuju perang saudara di Palestina, yang mengarah pada Perang Arab-Israel.
13 Mei, Pembantaian Kfar Etzion.
Aksi yang dilakukan kekuatan militer Arab, setelah menyerahnya desa
Yahudi kepada pasukan Arab. Di luar 133 warga Yahudi yang merupakan
orang desa, 129 terbunuh dalam pembantaian, empat orang selamat.
Seluruh jenazah ditinggalkan tanpa dikuburkan hingga November 1949.
Berakhirnya waktu Mandat Inggris. Proklamasi Negara Israel – serbuan tentara Arab 5 Iyar/ 14 Mei.
14 Mei 1948 (5 Iyar 5708), pukul 16.00, Deklarasi Pendirian Negara Israel (Medinat Yisra’el).
Agensi kontraspionase Israel Shabak atau Shin Bet [Pelayanan Keamanan Umum] dibentuk.
Pendirian Negara Israel diakui oleh AS, Rusia, dan Inggris.
PBB mengeluarkan Resolusi PBB No. 151
yang menetapkan pembagian wilayah Palestina menjadi dua negara, yaitu
Israel dan Palestina.
Presiden AS Harry S. Truman
menyampaikan pengakuan de facto Negara Israel, pengakuan de jure dari
Soviet menyusul tiga hari kemudian.
Tzahal – Kekuatan Pertahanan Israel – diciptakan.
Mesir, Yordan, Suriah, Irak, Lebanon, Arab Saudi menyatakan perang terhadap Israel.
Negara-negara Arab memberikan kemudahan
kepada orang-orang Yahudi yang ada di Mesir, Irak, Yaman, serta Arab
Saudi untuk berimigrasi ke kawasan Palestina.
Juli, Eksodus Orang Palestina dari Lidda dan Ramlah 1948 – Sekitar 50.000-70.000
penduduk Palestina menyelamatkan diri atau diusir karena tentara Israel
memasuki dua kota tersebut. Antara 290-450 orang Palestina dan sekitar
10 tentara Israel tewas selama penaklukan kota Lidda.
Eksodus Palestina (Al Hijratu al Filasthiniyyah) atau An Nakbah [Bencana] – sekitar 650.000 hingga 750.000 orang Arab Palestina diusir dari rumah mereka oleh Yishuv atau tentara Israel, selama penciptaan Negara Israel dan perang saudara yang mendahuluinya.
Pasukan pertama Mesir menyeberang
perbatasan Palestina dan menyerang koloni Kfar Darom dan Nirim di
Negev. Pasukan Transjordan menyeberangi Sungai Yordan ke Palestina,
sementara pasukan Lebanon menyerbu desa Malkiya dan Qadas, yang
sebelumnya diserang dan dicaplok Haganah. Warga Arab secara
besar-besaran lari menyelamatkan diri dari tanah air mereka ke
kamp-kamp pengungsi.
28 Mei, Pasukan Irak
menyerang Tul Karm dan menguasai Geulim, Kfar Yona dan Ein Vered.
Belakangan pasukan Irak dipukul mundur oleh pasukan Alexandroni, Israel.
30 Oktober, Pembantaian Eilabun – Angkatan Pertahanan Israel melaksanakan Operasi Hiram; total 14 orang umat Kristen Palestina dari desa Eilabun (Eilaboun) terbunuh, 12 di antaranya dieksekusi oleh tentara Israel setelah desa tersebut menyerah.
11 Desember, Resolusi
PBB 194 menyerukan gencatan senjata, dan mengimbau para pengungsi
Palestina [Palestina Diaspora] untuk kembali ke rumah mereka.
1949, 10 Maret, Invasi dan kelanjutan Perang Kemerdekaan 15 Mei 1948.
Israel menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan Mesir, Lebanon, Yordan, dan Suriah.
27 April 1949, PBB dan
AS memprakarsai Konferensi Lausanne sebagai sarana perundingan gencatan
senjata Israel-Arab, namun tidak tercapai karena diboikot Arab.
Mei, Negara Israel resmi menjadi anggota PBB.
Desember, Agen rahasia Mossad [Institut Intelijen dan Operasi Khusus] dibentuk.
15 Desember 1949, Yerusalem, Ibukota Israel. The
Provisional Government was inaugurated with the Declaration of
Independence. Its seat was in Tel Aviv, since Jerusalem was under siege
and it was therefore extemely dangerous to make the journey from one
city to another.
Pemerintahan Ben Gurion secara sepihak mendeklarasikan Yerusalem sebagai Ibukota Abadi Israel.
Sidang Umum PBB memberikan suara menuju ke arah internasionalisasi Yerusalem.
1949, Operasi Karpet Ajaib membawa aliyah dari Irak.
Operasi Di Atas Sayap Elang membawa aliyah dari Yaman.
1950-1952, Operasi Ezra dan Nehemia membawa 120.000-130.000 orang Yahudi Irak lewat Iran dan Siprus.
1950, Hukum Pemulangan dikeluarkan.
1951-1958, Proyek Lembah Hulah.
1951-1966, Operasi Balas Jasa
– beberapa operasi militer yang dilancarkan pihak Israel sebagai
respons atas serangan Fedayin yang terjadi terus-menerus selama periode
ini.
1951, Israel mengebom
Sinagog Masauda Shem-Tov di Irak untuk memaksa warga Yahudi Irak
bermigrasi. Tiga orang tewas dan 24 lainnya menderita luka-luka.
1952-1953, Serangan Fedayin – angkatan perang resmi Mesir – dan pembalasan Israel.
1952, Sebanyak 162 orang Israel, kebanyakan warga sipil, dibunuh penyusup Palestina.
Hukum mengenai Status WZO dan Agen Yahudi – 5713 dibuat untuk membentuk peranan setiap grup.
1953-1955, Unit 101
– unit angkatan khusus IDF – didirikan oleh dan dikomandoi Ariel Sharon
atas perintah PM David Ben Gurion untuk menghentikan aksi Fedayin.
1953, Sebanyak 160 orang Israel, kebanyakan warga sipil, dibunuh penyusup Palestina.
Pembantaian Qibya. Ariel Sharon dalam komando Unit 101 melakukan pembersihan di desa Qibya. Lebih dari 60 orang Arab terbunuh, dua pertiganya perempuan dan anak-anak.
1956, Kenaikan baru serangan Fedayin.
29 Oktober, Krisis Suez atau Kampanye Sinai (Perang Sinai). Serangan ini dilancarkan karena pada tanggal 26 Juli 1956, Mesir menasionalisasikan Terusan Suez setelah tawaran Inggris dan Amerika Serikat untuk mendanai pembangunan Bendungan Aswan
dicabut. Sebagai pembalasan atas rangkaian perampasan perbatasan yang
semakin meningkat seperti halnya penutupan selat Tiran dan terusan Suez
bagi pelayaran Israel, dan untuk mencegah orang Mesir menggunakan
persenjataan Soviet yang baru diperoleh dalam peperangan, Israel
menyerbu semenanjung Sinai dan mendudukinya selama beberapa bulan,
bersama kolaborasi Perancis dengan Inggris.
Pembantaian Kafr Qasim. Sebanyak 48-49 warga Arab dibunuh oleh Polisi Perbatasan Israel karena mereka kembali ke desa mereka setelah bekerja.
1959, Partai politik Palestina Fatah [Penaklukan] – yang menjadi PLO – pimpinan Yasser Arafat didirikan.
1960-1961, Eichmann ditempatkan oleh agen rahasia Mossad di Argentina dan diculik demi pihak Israel; pemeriksaan pengadilan Eichmann.
1963, Percobaan Suriah untuk membelokkan hulu sungai Yordan yang digagalkan oleh operasi Israel untuk menyelamatkan sumber air penting Israel.
November 1964-Mei 1967, Perang atas Perairan –
rangkaian pertempuran kecil dan peperangan, selama dua setengah tahun
antara Israel di hilir dan Suriah dan Lebanon di hulu, berpusat pada
isu hak atas tepi sungai,
termasuk kontrol dan penggunaan sumber air murni yang tersedia dalam
wilayah mereka masing-masing di dalam Daerah Aliran Sungai Yordan. Pada
bulan November, ketika aktivitas proyek pengalihan Arab dimulai, Israel
mulai meluncurkan operasi militer untuk menggagalkan rencana tersebut
dan menghentikan konstruksi proyek. Israel dengan cepat mencapai tujuan
tersebut. Penguasaan atas sumber air dan penyerangan militer Israel
terhadap usaha pengalihan dianggap sebagai faktor utama yang mengarah
pada Perang Enam Hari pada Juni 1967.
1964, Para tokoh Palestina pimpinan Yasser Arafat mengadakan Kongres Palestina; PLO atau Palestine Liberation Organization [Organisasi Pembebasan Palestina] dibentuk, dipimpin oleh Akhmed Shukeiri.
Gamal Abdun Naser dengan persetujuan
Barat menyerukan pada KTT Arab I dan II untuk membentuk Organisasi
Pembebasan Palestina (PLO) yang akan mendirikan institusi Palestina.
1965, PLO menyetujui Resolusi PBB No. 151 dengan menyerukan meletakkan senjata, menghentikan teror, dan melakukan perdamaian.
Pemilihan Legislatif Israel – pemilihan untuk Knesset Keenam, dimenangkan oleh HaMa’arakh, aliansi partai-partai sayap kiri utama, dengan menguasai 45 dari 120 kursi.1966, Shmuel Yosef Agnon dihadiahi Hadiah Nobel untuk bidang Sastra.
Insiden Samu – militer Israel menyerang Desa Samu di Tepi Barat yang dikuasai Yordania.
1967, Mobilisasi orang Mesir di Sinai; pelemparan granat oleh Suriah di Israel Utara, mengarah kepada Perang Enam Hari.
5-11 Juni, Perang Enam Hari (Perang Arab-Israel 1967),
yang merupakan peperangan antara Israel menghadapi gabungan tiga negara
Arab, yaitu Mesir, Yordania, dan Suriah, dan ketiganya juga mendapatkan
bantuan aktif dari Irak, Kuwait, Arab Saudi, Sudan dan Aljazair,
berlangsung selama 132 jam 30 menit (kurang dari enam hari). Israel
menghancurkan angkatan udara Mesir di atas tanah, menaklukkan dan
menduduki Sinai dan Gaza yang ditinggali penduduk Palestina, lalu
mencaplok Tepi Barat dari Yordania, dan Daratan Tinggi Golan dari
Suriah. Resolusi PBB No. 242 memerintahkan penarikan mundur Israel dari wilayah tersebut, dan penyelesaian secara adil masalah pengungsi Palestina.
Inggris mengirimkan bantuan sejumlah pesawat tempur beserta pilot tempur dan penasihat militernya ke Israel.
Yerusalem disatukan kembali; Israel mengambil Sinai, Golan, Yudea, dan Samaria.
Front Popular Pembebasan Palestina (DFLP) – yang menjadi PLO – didirikan seorang Kristen Palestina George Habash untuk menentang pendudukan Israel.
Persekongkolan Yordania (Raja Hussein)
dan negara Arab lainnya dengan melakukan pembantaian terhadap orang
Arab Palestina serta menyerahkan Tepi Barat, di mana di dalamnya
terdapat Bait Maqdis dan Masjid Al Aqsha, ke tangan Israel.
Yasser Arafat mengumumkan secara tegas bahwa solusi Palestina adalah dengan mendirikan negara demokrasi-sekular.
1 September, Para Pemimpin Arab bertemu di Khartoum, Sudan. Tiga jawaban Tidak di Khartoum: Tidak mengakui Israel. Tidak bernegosiasi dengan Israel. Tidak ada perdamaian dengan Israel.
Eksodus Palestina 1967 –
sekitar 280.000 hingga 325.000 orang Palestina terbang ke luar
teritorial yang diduduki Israel selama dan setelah Perang Enam Hari
termasuk penghancuran desa-desa Palestina seperti Imwas, Yalo, dan Bait
Nuba, Surit, Beit Awwa, Beit Mirsem, Shuyukh, Jiftlik, Agarits dan
Huseirat; dan “pengosongan” kamp pengungsi seperti Aqabat Jabr dan Ein
Sulṭān.
1968, Permulaan Aliyah
dari USSR (Uni Soviet Sosialis Republik) dan rangkaian pengadilan dan
kekerasan para “refusenik” [otkaznik], kaum Yahudi Soviet yang menolak
izin pemerintah untuk beremigrasi – Tawanan Zion.
Pertempuran Karameh berlangsung antara
IDF dan kekuatan gabungan PLO serta angkatan darat Yordania.
Direncanakan oleh Israel selama dua serangan yang terjadi bersamaan di
kamp PLO, di Karameh dan di kampung Safi – Operasi Inferno dan Operasi
Asuta.
Partai politik Israel Avodah [Buruh] didirikan.
Piagam Nasional Palestina (1968) secara resmi menetapkan penghapusan Israel. Permukiman Yahudi diperbarui di Gush Etzion dan dimulai di Golan.
Penyelesaian pasca-Perang Enam Hari.
Permulaan Perang Pengurangan (1968–1970) – di sepanjang Terusan Suez. Perang Israel melawan Mesir, dengan Uni Soviet yang membantu Nasser, mengarah pada Rencana Rogers yang menetapkan Resolusi PBB No. 242 sebagai dasar negosiasi.
Yerusalem Bersatu, Ibukota Abadi Negara Israel – 28 Iyar 5727/ 1969.
1969-1970, Israel mulai membangun permukiman di wilayah-wilayah yang diduduki.
1969, Yasser Arafat dari faksi Al-Fatah terpilih sebagai ketua Komite Eksekutif PLO dengan markas di Yordania.
21 Agustus 1969, Pembakaran Masjid Al Aqsa.
Palestina menyalahkan otoritas Israel, sedangkan Israel menyalahkan
Fatah. Penyelidikan menyimpulkan bahwa api disulut oleh turis Australia
bernama Denis Michael Rohan, dari sekte Kekristenan Injili Worldwide
Church of God (Pentakosta).
25 September, Organisasi Konferensi Islam (OKI) didirikan sebagai reaksi terhadap terjadinya pembakaran Masjid Al Aqsa.
1969-1972, Orang Yahudi dan Israel yang menjadi penumpang udara menjadi target pembajakan.
1970-1971, PLO ikut
serta dalam usaha untuk menjatuhkan kekuasaan monarki Yordania, di mana
membuat jumlah besar dari pejuang Palestina dan pengungsi pindah ke
Lebanon.
1970, September Hitam di Yordan.
Berbagai pembajakan pesawat sebagai publikasi perjuangan rakyat
Palestina membuat PLO dikecam oleh opini dunia, dan Yordania pun
dikucilkan. Karena ekonomi Yordania sangat tergantung dari AS, maka
akhirnya Raja Husein mengusir markas PLO dari Yordania. Akhirnya PLO
pindah ke Lebanon selatan.
Pembantaian bus sekolah Avivim.
Militan Palestina yang berasal dari Lebanon, menyerang sebuah bus
sekolah, menewaskan 12 (kebanyakan anak-anak) dan melukai 19 lainnya.
Shministim
[Murid Kelas 12] – selompok remaja sekolah menengah di Israel –
mengirimkan surat kepada PM Golda Meir dan menjelaskan bahwa mereka
menolak untuk mengikuti wajib militer di IDF karena peranan IDF dalam
melakukan pendudukan Zionis atas Palestina.
1972, Penerbangan Sabena 572 – Pembantaian Bandara Lod. Demi kepentingan Front Popular Pembebasan Palestina, anggota Tentara Merah Jepang memasuki area tunggu Bandara Lod di Tel Aviv dan menembaki secara membabi buta kepada staf dan pengunjung bandara. Sebanyak 24 orang tewas, dan 78 terluka.
Pesawat Sabena dibajak dan dibebaskan di Bandara Lod; empat pesawat komersial dibawa ke Yordania dan diledakkan – Operasi Isotop.
Sebelas atlet Israel dibantai saat Pertandingan Olimpiade Munich, yang sedang berlangsung – Pembantaian Munich 1972.
Operasi Kemurkaan Allah (Operasi Bayonet) – operasi tersembunyi Israel dan agen rahasia Mossad untuk membunuhi orang-orang yang diduga terlibat dalam Pembantaian Munich 1972.
1973, 1982, 1986, Terjadi pertempuran dan pembantaian oleh Israel.
1973, 6-24 Oktober, Perang Yom Kippur (Perang Oktober, Perang Ramadan) –
Dalam serangan kejutan saat Hari Penebusan bagi kaum Yahudi, Mesir
mengambil kembali terusan Suez dan zona sempit di sisi lain. Suriah
menaklukkan kembali Daratan Tinggi Golan yang dicaplok Israel. Dengan
bantuan Amerika Serikat dan Uni Soviet di kedua sisi, Israel berhasil
menekan balik Suriah dan mengancam Damaskus. Ariel Sharon
menyeberangi Terusan Suez dan menghentikan Pasukan Ketiga Mesir. Meski
tidak berhasil mengambil alih tanah yang diduduki Israel, Mesir dan
Suriah mengklaim kemenangan.
Pengangkutan udara Soviet ke Mesir dan Suriah; Pengangkutan udara Amerika ke Israel.
Mengarah kepada:
Resolusi PBB No. 338; pemboikotan
minyak oleh Arab; Konferensi Jenewa; pelaksanaan resolusi Nomor 242 dan
perundingan damai di Timur Tengah.
Partai politik Israel Likud [Konsolidasi] didirikan.
Agen Mossad melakukan kesalahan dengan
membunuh Ahmed Bouchiki, yang dikira aktivis Palestina Ali Hassan
Salameh, di Lillehammer, Norwegia.
1974, Dewan
Nasional Palestina mengadopsi program politik. Israel menafsirkannya
sebagai tindakan memerdekakan Palestina yang terencana.
Pembantaian Kiryat Shmona. Sebanyak 18
warga kota Kiryat Shmona tewas oleh tiga anggota Front Popular
Pembebasan Palestina-Komando Umum.
Pembantaian Ma’alot. Sebanyak 22 murid sekolah menengah Israel dari Safed tewas oleh Front Demokratik Pembebasan Palestina.
1975, Sidang Umum PBB memperkenalkan sebuah Resolusi 3379
tanggal 10 Desember 1975 yang menyamakan Zionisme dengan rasisme
[dibatalkan pada tanggal 16 Desember 1991 dengan dikeluarkannya Resolusi 4686 karena banyaknya tekanan].
Pengeboman Kikar Tsiyon [Alun-Alun Zion] di Jalan Ben Yehuda, menewaskan 15 orang dan melukai 77 orang.
Perang Saudara di Lebanon
1976, Tahun rekor aliyah dari Uni Soviet (USSR).
Operasi Entebbe oleh IDF (Angkatan
Pertahanan Israel) menyelamatkan sandera Yahudi yang terancam bahaya
dan kru pesawat Air France yang dibajak oleh orang Palestina dan
teroris Baader Meinhof ke Uganda, dibantu oleh Idi Amin.
1977, Pemilihan Umum di Israel. Likud meraih kekuasaan, dipimpin oleh Menachem Begin.
Jumlah permukiman yang dibangun di lahan yang diduduki Zionis meningkat.
Partai politik Israel Hadash [Front Demokratik Perdamaian dan Persamaan] didirikan.
19 November, Presiden
Mesir Anwar el-Sadat melakukan kunjungan bersejarah ke Yerusalem,
berbicara kepada Knesset [Parlemen Israel]. Ia menawarkan perdamaian,
jika Israel mengembalikan seluruh Sinai. Negara-negara Arab merasa
dikhianati.
1978, Presiden Saddat
dan PM Israel Menachem Begin menandatangi kesepakatan damai di Camp
David yang diprakarsai Presiden AS Jimmy Carter.
Sadat dan Begin dihadiahi Nobel Perdamaian.
Operasi Litani (Konflik Lebanon Selatan) – kampanye militer Israel yang menekan tentara PLO ke utara Sungai Litani. Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL datang setelah berakhirnya perang ini.
1979-1983, Operasi Elia: Penyelamatan kaum Yahudi Etiopia.
1979, Israel mengembalikan semenanjung Sinai kepada Mesir
26 Maret, Perjanjian Damai antara Mesir dan Israel ditandatangani di Gedung Putih.
1980, Hukum Yerusalem
diperkenalkan – Hukum Dasar. Israel menyatakan bahwa mulai musim panas
1980 kota Yerusalem yang didudukinya itu resmi sebagai ibukota.
1981, Angkatan Udara Israel menghancurkan reaktor nuklir Irak, Osirak.
Israel menganeksasi Daratan Tinggi Golan, yang direbut dari Suriah pada tahun 1967.Presiden Anwar Sadat dari Mesir dibunuh ketika sedang meninjau parade kemenangan.
Pemilihan umum Israel kembali menetapkan Likud [Begin] dengan mayoritas perlementer.
1982, 25 April, Israel menyerahkan kembali Semenanjung Sinai kepada Mesir.
Organisasi politik dan paramiliter Syiah Lebanon Hizbullah [Partai Allah] didirikan.
Juni 1982, Operasi Perdamaian untuk Galilea – Perang Lebanon Pertama.
Pengepungan Beirut; Israel menginvasi
Lebanon dan membantai ratusan pengungsi Palestina di Sabra dan Shatila
dalam Operasi Perdamaian untuk Galilea untuk mengusir keluar PLO dari
negara tersebut setelah penyerangan PLO di Israel utara. PLO HQ meminta
untuk merelokasi dari Beirut ke Tunis. Pelanggaran terhadap batas-batas
internasional ini tidak berhasil dibawa ke forum PBB karena veto dari
AS.
Inisiatif Damai Reagan dan Proposal Perdamaian KTT Fez.
16 September, Pembunuhan besar-besaran kamp pengungsi Palestina di Sabra dan Shatila oleh Israel, membawa ke arah desas-desus Kahana.
1983, Begin mengundurkan diri. Yitzhak Shamir menjadi pemimpin Likud dan Perdana Menteri.
1984, Partai politik Israel Shas [Federasi Pelindung Taurat Sefardim] didirikan.
Pemerintahan Bersatu Nasional dibentuk.
Penyelamatan udara pertama terhadap orang Yahudi dari Etiopia – Operasi Musa.
Imigrasi orang-orang Yahudi dari Etiopia – 1984-1991
1985, Juni-Juli,
Israel melakukan penarikan pasukan secara menyeluruh dari Lebanon
kecuali sebagian untuk terus menyokong tentara Lebanon selatan dalam
menjaga batas Israel di “zona keamanan” untuk melindungi Israel uUtara.
Oktober, Angkatan udara Israel menghancurkan markas PLO di Hammam al Syatt, Tunisia – Operasi Kaki Kayu.
1987-1999, Berikutnya,
terjadi Perjanjian Camp David I antara Mesir dengan Yahudi, perjanjian
Oslo di Washington, dan Perjanjian Way River.
Didirikan otoritas Palestina sesuai
perjanjian yang hanya mencakup Jalur Gaza dan Yerikho. Palestina tidak
diperkenankan memiliki tentara melainkan hanya polisi saja. Daerah
Palestina tersebut tetap diklaim sebagai bagian Israel.
1987, Partai politik Palestina Hamas [Gerakan Pertahanan Islam] didirikan.
Israel menduduki sebuah zona keamanan di Lebanon selatan.
Malam Pesawat Peluncur (Aksi Kibia),
dua grilyawan Palestina memasuki Israel dari Lebanon selatan dengan
pesawat peluncur gantung untuk melakukan serangan tiba-tiba terhadap
tentara IDF.
Intifadah Pertama (1987-1993) dimulai dengan huru-hara di Gaza yang diprakarsai Hamas (9 Desember).
Kelompok Shministim kedua dibentuk.
1988, Satelit luar angkasa 1 diluncurkan.
Mossad menghancurkan kantor PLO di Tunis, Tunisia dan membunuh salah satu pejabat pentingnya Abu Jihad.
Pemilihan Umum menghasilkan Pemerintahan Bersatu Nasional.
15 Nopember, Diumumkan
berdirinya negara Palestina di Aljiria, ibu kota Aljazair. Dengan
bentuk negara Republik Parlementer. Ditetapkan bahwa Yerusalem Timur
sebagai ibukota negara dengan Presiden pertamanya adalah Yasser Arafat.
Setelah Yasser Arafat mangkat kursi
presiden diduduki oleh Mahmud Abbas. Dewan Nasional Palestina, yang
identik dengan Parlemen Palestina beranggotakan 500 orang.
Desember, AS
membenarkan pembukaan dialog dengan PLO setelah Arafat secara tidak
langsung mengakui eksistensi Israel dengan menuntut realisasi resolusi
PBB No. 242 pada waktu memproklamasikan Republik Palestina di
pengasingan di Tunis.
1989-1991 [-1993], Aliyah massa dari bekas Uni Soviet dimulai.
1989, Serangan bunuh diri Palestina pertama di dalam perbatasan Israel: Pembantaian bus 405 Tel Aviv-Jerusalem.
1990-1991, Perang Teluk berlangsung – Irak menginvasi Kuwait.
1990, Keruntuhan Pemerintahan Bersatu Nasional – Shamir menjadi Perdana Menteri.
Sistem pengangkutan udara rahasia menyelamatkan mayoritas kaum Yahudi dalam satu malam – Operasi Salomo.
Agen Mossad membunuh ilmuwan Kanada Gerald Bull yang merancang senjata super untuk Israel di Brussel, Belgia.
2 Agustus, Irak menyerbu, menduduki, dan menganeksasi Kuwait.
1991, Irak dikalahkan
dalam Perang Teluk Persia (16 Januari-17 Februari) oleh koalisi
internasional yang dipimpin Amerika Serikat. Selama perang, Irak
meluncurkan 39 rudal SCUD dengan target sipil ke seluruh Israel,
membangkitkan ketakutan akan peperangan kimiawi dan mengurung
orang-orang Israel dan Palestina dan “ruang keamanan” dengan masker-gas.
30 Maret, Imigrasi besar-besaran kaum Yahudi Uni Soviet ke Israel.
30 Oktober, AS dan Uni Soviet memprakarsai Konferensi Perdamaian Timteng di Madrid, Spanyol.
1992, Pemilihan Umum di Israel. Partai Buruh terpilih dengang Yitzhak Rabin sebagai Perdana Menteri.
Partai politik Israel United Torah Judaism [Yudaisme Taurat Bersatu] didirikan.
Partai politik Israel Gerakan Baru-Meretz [Daya Hidup] didirikan.
Pemerintahan Bush-Baker mencadangkan
AS$10 miliar sebagai jaminan pinjaman AS untuk Israel (tahun fiskal
1993 sampai 1997) dalam percobaan untuk membatasi pembangunan
permukiman Israel.
Israel memaksa keluar 415 orang Palestina yang dicurigai simpatisan pro-Islamis ke Lebanon Selatan.
1993, Pengeboman bunuh diri pertama oleh Hamas di dekat Bet El; menewaskan dua orang.
13 September, Penandatanganan Deklarasi Prinsip antara Israel dan PLO (Oslo Declaration of Principles) atas prakarsa Presiden AS Bill Clinton.
Proses Perdamaian Israel dengan Rakyat Palestina.
PLO-Israel saling mengakui eksistensi
masing-masing dan Israel berjanji memberikan hak otonomi kepada PLO di
daerah pendudukan. Motto Israel adalah “land for peace” (tanah
untuk perdamaian). Pengakuan itu dikecam keras oleh pihak ultra-kanan
Israel maupun kelompok di Palestina yang tidak setuju. Namun
negara-negara Arab (Saudi Arabia, Mesir, Emirat dan Yordania) menyambut
baik perjanjian itu. Mufti Mesir dan Saudi mengeluarkan “fatwa” untuk
mendukung perdamaian.
Setelah kekuasaan di daerah pendudukan
dialihkan ke PLO, maka sesuai perjanjian dengan Israel, PLO harus
mengatasi segala aksi-aksi anti-Israel. Dengan ini maka sebenarnya PLO
dijadikan perpanjangan tangan Yahudi.
Yasser Arafat, Yitzak Rabin, dan Shimon Peres mendapat Nobel Perdamaian atas usahanya tersebut.
1994, Penyerangan Gua Para Patriarkh. Baruch Goldstein
melakukan penembakkan ke sebuah kelompok muslim Palestina yang
beribadah di sebuah masjid, menewaskan 29 orang dan melukai 125
lainnya. Dia akhirnya dikalahkan dan dipukuli hingga tewas oleh mereka
yang selamat.
Hamas melaksanakan pengeboman bunuh diri mereka, di Afula, Israel, menewaskan delapan orang.
Israel membangun konstruksi pertama Tembok Penghalang Jalur Gaza-Israel dan Mesir; selesai pada tahun 1996.
4 Mei, Perjanjian Pertama Gaza dan Yerikho ditandatangani antara Israel dan PLO.
28 Juli, Deklarasi Washington diumumkan antara Israel dan Yordania.
26 Oktober, Perdamaian dengan Yordania, atas prakarsa Presiden Bill Clinton.
12 Desember, Yitzhak Rabin, Shimon Peres, dan Yasser Arafat dihadiahi Nobel Perdamaian.
1995, Partai politik Israel Balad [Majelis Demokratik Nasional] didirikan.
Mei, Pemilihan Knesset Kelima belas berlangsung.
28 September, Perjanjian Sementara Israel-Palestina (Oslo Interim Agreement)
– Oslo II – ditandatangani; mengembangkan tiga daerah di Tepi Barat:
Area A – kendali langsung Palestina; Area B – kontrol bersama: kontrol
sipil Palestina dan kontrol keamanan Israel; Area C – kontrol Israel
secara eksklusif.
4 November, Perdana
Menteri Rabin dibunuh oleh Yigar Amir, seorang Israel sayap kanan.
Rabin lalu digantikan Shimon Peres. Sebelumnya, di Hebron, seorang
Israel fanatik membantai puluhan Muslim yang sedang shalat subuh.
1996, 25 Februari-4 Maret, Rangkaian bom bunuh diri di Yerusalem (Pengeboman bunuh diri bus 18 Yerusalem dan di Bukit Perancis), Tel Aviv dan Ashkelon meninggalkan lebih dari 60 orang Israel tewas.
Maret, Operasi Anggur Kemarahan diluncurkan melawan Hizbullah di Lebanon selatan.
Partai politik Israel Ra’am atau United Arab List [Daftar Arab Bersatu]
29 Mei, Pemilihan di Israel. Benjamin Netanyahu terpilih sebagai Perdana Menteri.
September, Kerusuhan terowongan Al Aqsa.
Menurut kabar, Israel sengaja membuka terowongan menuju Masjid Al Aqsa
untuk memikat para turis, yang justru membahayakan fondasi masjid
bersejarah bagi umat Islam itu. Pertempuran berlangsung beberapa hari
dan menelan korban jiwa. Ini menyebabkan huru-hara selama beberapa hari
dan banyak korban kecelakaan.
1997, Protokol mengenai Penarikan Kembali di Hebron – Protokol Hebron – ditandatangani.
18 Januari, Israel bersedia menarik pasukannya dari Hebron, Tepi Barat.
1998, PM Israel Shimon
Peres menyatakan bahwa Israel “telah membangun opsi nuklir, bukan dalam
rangka mendapatkan Hiroshima, tapi Oslo.”
Maret, Pembantaian
Mercaz HaRav (Penembakan Mercaz HaRav). Penembakan oleh orang Palestina
yang menewaskan sembilan orang dan melukai 11 lainnya di Yeshiva Mercaz
HaRav, sekolah agama di Yerusalem.
Oktober, Memorandum Wye River membicarakan hasil dalam sebuah perjanjian
mengenai penarikan Israel dan pelepasan tawanan politik dan kesediaan
Palestina untuk menerapkan butir-butir perjanjian Oslo, termasuk soal
tingkah polisi yang keterlaluan, penjualan senjata ilegal, dan hasutan
dalam media massa serta pendidikan.
1999, PLO menunda deklarasi status sebagai negara bagian.
Partai politik Israel Yisrael Beiteinu [Israel Rumah Kita] didirikan.
Partai politik Israel Uni Nasional didirikan.
Mei, Pemilihan Umum: Ehud Barak terpilih sebagai Perdana Menteri. Ia berjanji mempercepat proses perdamaian.
Memorandum Syarm al Syaikh ditandatangani antara Israel dan PLO – pembicaraan status akhir dimulai.
Presiden AS Bill Clinton menghadiri Pertemuan PNC di Gaza.
2000, Perjanjian Camp David II di AS yang akan memberikan seperlima (20%) saja dari total wilayah Palestina.
10 Januari, Israel menarik pasukannya dari Lebanon Selatan.
Mei 2000, Penarikan pasukan Israel dari Lebanon (unilateral)
Juli 2000, KTT Camp David.
Presiden AS Bill Clinton menyelenggarakan KTT Perdamaian antara
pemimpin Palestina Yasser Arafat dan PM Israel Ehud Barak. Gagal karena
Arafat menolak tawaran Barak seputar daerah yang diperselisihkan,
Yerusalem.
29 September 2000-14 Maret 2003,
Anggota tentara Israel dan pemukim Israel terkait unit paramiliter
bertanggung jawab atas pembunuhan 2.181 orang Palestina dan melukai
22.218 lainnya.
29 September 2000, Intifadah Kedua (Intifadah Al Aqsha, Peristiwa Pasang Surut, Perang Oslo, Perang Arafat) dimulai –
Perang pembebasan nasional bangsa Palestina terhadap pendudukan asing.
Serangan teror terencana dimulai di jalan-jalan, permukiman, dan
kota-kota Israel; Ariel Sharon mengunjungi Temple Mount atau Gunung
Moria, area Masjid Al Aqsa [Al Haram al Qudsi asy Syarif].
Jumlah insiden Antisemitisme (Anti-Israel) mulai meningkat di Perancis, Jerman, dan Inggris Raya.
Oktober 2000, Kerusuhan Arab
Israel, pembakaran hutan dengan sengaja, jalan-jalan utama diblokade;
13 orang Arab terbunuh dalam konfrontasi dengan polisi – Komisi
Penyelidikan Orr ditunjuk.
Laporan Mitchell [Laporan Akhir Komite
Pencari Fakta Syarm al Syaikh], Dokumen Tenet [Direktur CIA George
Tenet] menetapkan syarat untuk memulihkan ketenangan; keduanya gagal
tanpa pengawasan ketat PA [Palestinian National Authority,
Otoritas Nasional Palestina] – yang dibentuk tahun 1994 setelah
penandatangan Persetujuan Oslo antara PLO dengan Israel – terhadap
serangan yang terjadi.
Intifadah Kedua berlanjut. Penembakan secara sembunyi-sembunyi dari Gilo, menyerang jalan-jalan utama, pengeboman bunuh diri, bom mobil.
November 2000, Koalisi pemerintahan Barak kehilangan dukungan mayoritas Parlemen – Barak menyelenggarakan Pemilihan Khusus.
Januari 2001, Tim negosiasi Israel memperkenalkan peta baru di KTT Taba di Taba, Mesir.
Proposisi menghapus area-area yang “dikendalikan Israeli sementara”,
dan pihak Palestina menerimanya sebagai dasar untuk negosiasi lebih
jauh.
7 Februari 2001, Ariel Sharon mendaulat Ehud Barak dalam Pemilihan Khusus sebagai Perdana Menteri, membentuk Pemerintahan Bersatu Nasional.
Juni 2001, Pembantaian Dolphinarium.
Pengebom bunuh diri Hamas meledakkan diri di pintu masuk sebuah klub.
Sebanyak 21 orang Israel tewas, lebih dari 100 terluka, semuanya anak
muda.
Agustus 2001, Konferensi untuk Pembersihan segala Bentuk Diskriminasi Rasial Ketiga PBB di
Durban menjadi forum untuk pernyataan anti-Israel, seperti Zionisme
sama dengan Rasisme dan juga memacu gelombang insiden anti-Israel (yang
disebut oleh Israel sebagai “anti-Semitik”) lebih jauh di Eropa.
Pembantaian Restoran Sbarro.
Sebuah pengebom bunuh diri mengenakan sabuk eksplosif dengan berat 5
hingga 10 kilogram, berisi bahan peledak, paku, mur, dan baut,
meledakkan bomnya. Dalam ledakan tersebut 15 orang (termasuk tujuh
anak) terbunuh, dan 130 orang terluka. Baik Hamas dan Jihad Islam pada awalnya mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab.
Abu Ali Mustafa, Sekretaris Umum Front Popular Pembebasan Palestina, dibunuh oleh rudal Israel yang ditembakkan oleh helikopter Apache melewati jendela kantornya di Ramallah.
11 September 2001, Tragedi 11 September 9/11. Al
Qaeda membajak empat pesawat Amerika dan meledakkannya dengan target
pemerintah dan penduduk Amerika Serikat, termasuk World Trade Center
(WTC). Presiden Bush meluncurkan koalisi internasional dalam “perang
terhadap terorisme”, yang pada awalnya di Afghanistan. Organisasi
teroris (Hamas masuk dalam daftar) dianggap melanggar hukum dan asetnya
dibekukan.
Oktober 2001, Menteri Pariwisata Rehavam Zeevi dibunuh di Yerusalem oleh Front Popular Pembebasan Palestina.
Kapal Santorini ditangkap oleh Shayetet 13 – Unit Komando Angkatan Air – milik Israel.
2000-2002, Bom bunuh diri Intifadah
di jalanan Israel, fasilitas bersantai, kafe-kafe, dan transportasi
umum, menembak jitu dan serangan terhadap rumah-rumah pribadi membunuh ratusan orang tak bersalah.
Januari 2002, Operasi Bahtera
Nuh – operasi Israel menawan Karine A di Laut Merah (Mediterania),
sepanjang perjalanan menuju Jalur Gaza, yang mengirim amunisi dan
persenjataan ilegal utama untuk PA, yang didanai Hizbullah (Iran).
Kaptennya pejabat PA; dokumen-dokumen menunjukkan keterlibatan para
pejabat PA, dikuatkan oleh penangkapan yang lebih jauh di atas
perairan, Mei 2003.
Maret 2002, Menyusul
pengeboman bunuh diri yang hampir setiap hari dengan jumlah korban yang
tinggi, Israel membalas dendam melawan sarang teror di PA – Operasi
Perisai Pertahanan.
Juni 2002, Israel
mencari infrastruktur teroris dan menangkap teroris di kota-kota PA
mengikuti tiga serangan teror besar: Operasi Jalur yang Ditentukan.
Israel mulai mengonstruksi Tembok
Pertahanan/zona rintangan di Tepi Barat untuk mencegah penyusupan
teroris dari PA, diiringi rangkaian serangan bunuh diri Palestina.
Satelit Ofeq-5 mulai beroperasi.
Juni 2002, Presiden Bush menuntut perbaikan dalam PA; menekankan langkah anti-teror dan anti-korupsi.
Juli 2002, Pesawat
tempur Israel menembakkan rudal ke sebuah apartemen di Kota Gaza,
membunuh DPO yang paling mereka cari, Salah Shehadeh, komandan sayap
militer tertinggi Hamas, Izzadine al-Qassam. Bangunan apartemen rata dengan tanah dan 14 warga tak berdosa ikut terbunuh (termasuk sembilan anak-anak).
Organisasi Nefesh B’Nefesh didirikan oleh Rabi Yehoshua Fass dan Tony Gelbart untuk membawa aliyah dari Amerika Utara dan Inggris.
September 2002, Mengikuti
lebih banyak serangan teror terhadap warga Israel, IDF memasuki
perumahan tertutup milik Arafat di Ramallah, mencari terroris besar,
tetapi gagal dan menarik diri di bawah tekanan AS, karena negosiasi AS
untuk menciptakan sebuah koalisi internasional melawan teror untuk
menyerang Irak.
September 2002-April 2003, Israel
disuruh berhenti bermain selama percobaan AS dan Inggris untuk
menciptakan koalisi antarmuka melawan Irak dan Pengawasan Persenjataan
PBB melanjutkan inspeksi di Irak, sehingga merusak negara tersebut,
tetapi tanpa menemukan senjata terlarang apapun. Amerika Serikat dan
Kerajaan Inggris memimpin perang di Irak tanpa koalisi besar, memecat
Saddam Hussein. Israel membagikan masker gas dan bersiaga, tetapi tetap
berada di luar konflik.
November 2002-Januari 2003, Knesset
dihancurkan. Pemilihan Umum Israel mengembalikan Ariel Sharon kepada
kekuasaannya, dengan dukungan yang lebih tinggi dan sebuah kabinet
sayap kanan/ sekular, ditambah NRP.
November 2002, Presiden Bush meluncurkan Peta Jalan Damai, diikuti oleh Quartet (Quartet on the Middle East), kesatuan internasional diwakili oleh utusan khusus yang terdiri dari Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa, dan PBB, Inisiatif Perdamaian Arab dan dalam konteks Perang Irak.
2003, 28 Januari, Pemilihan untuk Knesset ke-16, mengembalikan Ariel Sharon kepada posisi Perdana Menteri untuk periode lain. Likud 37 kursi, Buruh 19 kursi.
16 Maret, Seorang aktivis
kemanusiaan asal Olympia, Washington, Amerika Serikat bernama Rachel
Corrie, seorang Kristen, tewas dilindas buldozer Caterpillar D9R milik
Israel yang hendak menghancurkan pemukiman warga Palestina.
April 2003, Abu Mazen menjadi Perdana Menteri PA – Peta Jalan secara resmi dipublikasikan.
2004, Mei 2004, Israel
meluncurkan operasi militer yang dikatakan untuk membersihkan
infrastruktur para teroris, menemukan terowongan untuk penyelundupan
yang menghubungkan Gaza dan Mesir, dan membunuh para militan yang
membantai 13 tentara Israel dalam serangan gerilya – Operasi Pelangi.
9 Juli, Mahkamah Internasional (International court of Justice) menetapkan pembangunan batas pertahanan menyalahi hukum internasional dan Israel harus merobohkannya.
September-Oktober, Operasi
Hari Penyesalan – operasi yang dilakukan IDF di Gaza Utara, terutama di
kamp pengungsi Beit Hanoun, Beit Lahia, dan Jabalia. Sekitar 104 sampai
133 orang Palestina tewas dan lima orang di pihak Israel.
11 November, Presiden PA Yasser Arafat meninggal.
2005, 9 Januari, Mahmud Abbas, dari Fatah, terpilih sebagai Presiden Otoritas Palestina. Ia menggantikan Yasser Arafat yang telah wafat.
Januari 10, Ariel Sharon membentuk pemerintahan bersama dengan Partai Buruh dan Yudaisme Taurat Bersatu (UTJ) di Israel.
8 Februari, Presiden Palestina Mahmud Abbas dan PM Ariel Sharon mendeklarasikan gencatan senjata.
31 Maret, Pemerintah Israel secara resmi mengakui orang-orang B’nei Menasye (Suku Menasye) dari India Timur Laut sebagai salah satu dari Sepuluh Suku yang Hilang dari Bangsa Israel kuna, membuka pintu bagi ribuan orang lainnya untuk berimigrasi ke Israel.
April, Lebih dari
10.000 umat Yahudi Ortodoks melakukan protes keberadaan “Negara Israel”
dan penganiayaan terhadap umat Yahudi Ortodoks di dekat Haifa, Israel
oleh otoritas Israel di depan Kedutaan Besar Israel di New York,
Amerika Serikat.
Juni, Mahmud Abbas dan Ariel Sharon bertemu di Yerusalem. Abbas mengulur jadwal pemilu karena khawatir Hamas akan menang.
Agustus, Israel hengkang dari permukiman Jalur Gaza setelah 38 tahun dicaploknya dan empat wilayah permukiman di Tepi Barat.
Rencana Pelepasan Ikatan Unilateral Israel (Rencana Pelepasan Ikatan, Rencana Pengusiran Gaza, Hitnatkut) – sebuah proposal yang dibuat PM Israel Ariel Sharon,
yang diadopsi oleh pemerintahan pada 6 Juni 2004 dan dijadikan
undang-undang pada Agustus 2005, untuk mengusir seluruh orang Yahudi
dari Jalur Gaza dan dari empat permukiman di Tepi Barat Utara.
UNRWA
(United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the
Near East) mencatat jumlah pengungsi Palestina yang terdaftar telah
bertambah dari 914.000 pada 1950 menjadi lebih dari 4,3 juta pada 2005.
Partai politik Israel Kadima [Progresif] didirikan.
2006, Perdana
Menteri Sharon menderita penyakit stroke serius. Deputi Perdana Menteri
Ehud Olmert diangkat sebagai Perdana Menteri Israel di hari kemenangan
Partai Kadima.
Laporan Departemen Negara AS 2006
mengenai Kebebasan mengkritik pembatasan yang dilakukan Israel terhadap
perjalanan ke tempat-tempat suci umat Kristen.
Januari, Hamas memenangkan kursi Dewan Legislatif, menyudahi dominasi Fatah selama 40 tahun, dan tokoh Hamas Ismail Haniyah menjadi Perdana Menteri Palestina.
Maret, Operasi Membawa Pulang Barang-Barang – penyerangan yang dilakukan IDF terhadap tawanan Palestina di Yerikho.
Juni 2006, Peningkatan
kekerasan warga Israel-Palestina di Gaza. Setelah menyeberangi
perbatasan dari Jalur Gaza ke Israel, militan Palestina menyerang
sebuah pos tentara Israel. Para militan menculik seorang kopral Israel Gilad Shalit, membunuh dua tentara IDF dan melukai empat orang lainnya.
Israel kembali menginvasi Gaza dalam Operasi Musim Panas yang Hujan.
Israel membunuh 11 orang Palestina
dalam serangan rudal terhadap sebuah mobil gerbong yang membawa militan
Palestina dan rudal melewati area berpulasi padat di Gaza. Sembilan di
antaranya adalah warga yang sedang menonton.
Juli 2006, Perang Lebanon Kedua, disebut juga Perang Hizbullah-Israel, Perang Juli
– Hizbullah dan Israel pecah yang menyebabkan lebih dari 1.000 orang
Lebanon dan sekitar 200 warga Israel tewas – konflik militer 34-hari.
September 2006, Sebuah
studi PBB melaporkan situasi kemanusiaan di Jalur Gaza “amat berat”,
dengan 75% populasi bergantung pada bantuan pangan, dan perkiraan 80%
populasi hidup di bawah garis kemiskinan. Ekonomi rakyat Palestina
sebagian besar bersandar pada pendapatan dan bantuan negara Barat, yang
telah dibekukan sejak kemenangan Hamas. Situasi juga bisa dihubungkan
dengan penutupan oleh Israel, karena Israel dan Uni Eropa
meningkatkan perhatian atas keamanan, secara spesifik penyelundupan,
mungkin juga penyaluran persenjataan dan kembalinya para pemimpin
ekstremis yang dibuang; begitu juga angka kelahiran yang amat tinggi.
Jewish Voice for Peace (Qol Yehudi LeShalom) didirikan di Amerika Serikat.
1 November, Operasi Musim Gugur Berawan diluncurkan.
Pengeboman Beit Hanoun 2006 – Bom milik
IDF menyerang deretan perumahan di kota Beit Hanoun, Jalur Gaza,
menewaskan 19 orang dan melukai lebih dari 40 orang.
26 November 2006, Israel dan kelompok militan Palestina menyetujui gencatan senjata.
2007, Perjanjian Mekah antara
Hamas dan Fatah, diperantarai oleh Arab Saudi, mengarah pada formasi
Pemerintahan Bersama Palestina pada bulan Maret. Liga Arab meluncurkan
kembali Proposal Perdamaian. Hamas mengambil alih Gaza pada
bulan Juni, mengarah pada perceraian pemerintahan bersama dan
pengangkatan Salam Fayyad sebagai Perdana Menteri PA yang baru.
PM Olmert dan Presiden Abbas setuju
untuk membentuk “kesepahaman bersama” untuk “membuat setiap upaya untuk
mengakhiri perjanjian sebelum akhir 2008.”
Mei 2007, Kekerasan kembali terjadi, menyusul serangan roket Qassam ke Israel lebih dari 220 kali selama satu minggu, dan serangan udara Israel ke Gaza.
Tentara Israel di Tepi Barat menculik
33 pemimpin Hamas, termasuk Menteri Pendidikan PA Nassir ad Din Syair,
empat walikota, dan tiga anggota Dewan Legislatif Palestina.
Juni 2007, Pertempuran Gaza
2007 – Perselisihan internal pecah antara Hamas dan Fatah; Hamas
mengonsolidasi kekuatannya secara penuh dengan mengadakan kudeta
bersenjata dan mengambil kendali penuh atas Jalur Gaza. Sekitar 118
orang Palestina tewas dan 550 lainnya terluka. Sebagai respons, Israel
membatasi secara ketat arus manusia dan pangan ke dalam dan ke luar
Gaza.
Blokade Jalur Gaza oleh Israel dan Mesir.
Satelit Ofeq-7 mulai beroperasi.
27 November, Presiden
AS George Bush memprakarsai Konferensi Annapolis untuk menghidupkan
kembali proses perdamaian Israel-Palestina, menghasilkan rancangan
Solusi Satu-Negara atau Solusi Bi-national (Isratin).
Mantan PM Inggris Tony Blair ditunjuk
wakil Quartet. Konferensi Perdamaian Internasional Annapolis
diselenggarakan pada bulan November dengan seluruh bangsa Liga Arab
yang berpartisipasi termasuk Suriah dan Arab Saudi.
2008, Januari-Juli, Ketegangan meningkat di Gaza.
Israel memutus suplai listrik dan gas. Dunia menuding Hamas tak
berhasil mengendalikan tindak kekerasan. PM Palestina Ismail Haniyah
berkeras pihaknya tak akan tunduk.
Januari, Presiden Bush melakukan kunjungan pertamanya ke Tanah Suci sebagai presiden.
Februari, Pesawat
Israel mengebom kantor polisi di dekat Gaza City, kampung halaman
pemimpin Hamas Ismail Haniyah; menewaskan beberapa anak kecil.
Umat Kristen Palestina diaspora di
Chile berdemonstrasi untuk menyuarakan amarah mereka terhadap
pengeboman yang dilakukan Zionis Israel di Gaza.
Operasi Musim Panas yang Hangat diluncurkan, menyebabkan 112 orang Palestina dan tiga orang Israel terbunuh.
Israel mendekati seluruh perbatasan
dengan Gaza untuk menghentikan serangan roket Palestina. Militan
Palestina mengebom perbatasan Rafah dan puluhan dari ribuan warga Gaza
menyeberangi perbatasan ke Mesir.
Mei, Pusat Informasi Intelijen dan Terorisme Israel memperkirakan bahwa pada tahun 2007proporsi serangan rudal yang ditembakkan dari Jalur Gaza adalah: 34% – Jihad Islam Palestina (Al Quds), 22% – Hamas (Qassam), 8% – Fatah (Kafah), 6% – Komite Perlawanan Popular (al Nasser), 30% – tidak diketahui
14 Mei, Perayaan 60 tahun kemerdekaan Israel –
perayaan secara besar-besaran yang dihadiri sejumlah pemimpin dunia
termasuk Presiden Bush. Di pihak lain, dunia Arab juga memperingatinya
sebagai tragedi kemanusiaan, “An Nakba”.
Israel mengumumkan bahwa mereka sedang dalam proses negosiasi dengan Suriah dengan perantaraan Turki.
Juni, Gencatan senjata Gaza diperantarai antara Hamas dan Israel oleh pihak Mesir.
Juli 2008, Israel mengikuti Konferensi Regional Uni Mediterania yang menetapkan zona bebas senjata memusnah massal Timur Tengah.
Serangan Buldoser Yerusalem – penduduk Arab di Yerusalem Timur diserang oleh beberapa mobil di jalanan Jaffa.
September, PM Israel
Olmert mengumumkan niat untuk mengundurkan diri dan pada bulan Oktober
Tzipi Livni mengumumkan bahwa dia tidak dapat membentuk koalisi karena
partai Shas menuntut pemilihan umum baru.
November, Hamas
batal ikut serta dalam pertemuan unifikasi Palestina yang diadakan di
Kairo, Mesir. Serangan roket kecil berjatuhan di wilayah Israel.
Desember, Konflik Israel-Gaza (2008–2009) –
berlangsung antara Israel dan Hamas, yang terjadi setelah kadaluarsanya
gencatan senjata selama enam bulan. Pada 27 Desember, Israel
melancarkan serangan udara dan melakukan invasi militer selama 22 hari,
disebut Operasi Timah Cetak, terhadap Jalur Gaza sebagai balasan atas
serangan roket dari Gaza dan Hamas. Menghancurkan markas polisi,
perumahan, fasilitas kesehatan, sekolah, masjid-masjid, gereja-gereja
(di antaranya geraja Katolik, Baptis, Ortodoks). Lebih dari 1.400 warga
Palestina selama peristiwa ini.
Serangan Israel ke Gaza dimulai 26 Desember 2008. Israel melancarkan Operasi Oferet Yetsuka, yang dilanjutkan dengan serangan udara ke pusat-pusat operasi Hamas. Korban dari warga sipil berjatuhan.
2009, Kekerasan meningkat di Gaza dan Israel selatan.
2 Januari, Serangan
udara atas terowongan Gaza. Angkatan Udara Israel menyerang dua
terowongan di sepanjang perbatasan Gaza-Israel dan menyerang
orang-orang yang diduga militan Palestina di Jalur Gaza.
8 Januari, Dewan
Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 1860, memberi perintah untuk
melakukan gencatan senjata secara penuh. Amerika Serikat abstain.
17 Januari, Israel
mengumumkan akhir unilateral untuk menyerang operasi militer di Jalur
Gaza dan pada 18 Januari Hamas mengumumkan gencatan senjata selama
satu-minggu, menuntut penarikan tentara Israel dari Jalur Gaza.
20 Januari, Presiden
AS Barack Obama diambil sumpah. Dia bersama Menteri Luar Negeri Hillary
Clinton mengangkat mantan Senator George Mitchell sebagai utusan khusus
untuk Timur Tengah untuk mengurus konflik Israel-Palestina.
Februari, Pemilihan
Umum Israel diselenggarakan; Benjamin Netanyahu menjadi Perdana Menteri
dengan pemerintahan koalisi yang condong ke kanan.
Komunitas Kristen di Tepi Barat menulis
surat terbuka yang meminta Paus Benediktus XVI menunda perjalanannya ke
Israel kecuali pemerintah Israel mengubah kebijakannya mengenai akses
ke tempat-tempat suci Kristen.
4 Juni, Pemerintah
Obama melakukan serangkaian rapat dan konsultasi di sepanjang musim
semi, termasuk mengimbau Israel untuk “menghentikan aktivitas
mendirikan permukiman” dan mencapai puncak pada pidato presidensial di
Kairo.
Oktober, Sebanyak 88
remaja Israel yang tergabung dalam Shninistim, termasuk yang ditahan
kepolisian Israel, menandatangani surat untuk PM Netanyahu yang
menyatakan bahwa “militer bukanlah solusi untuk menyelesaikan konflik
Timur Tengah”, menolak untuk terdaftar dalam IDF.
Desember 2009, Sebanyak 16
pemimpin Kristen dari berbagai gereja dan organisasi-oraganisasi
gerejawi di Palestina berkumpul bersama lebih dari 200 jemaat di
Betlehem dan mengeluarkan dokumen sejarah – Dokumen Kairos Palestine –
yang menyatakan pendudukan Israel atas Palestina merupakan “dosa
terhadap Allah” dan terhadap kemanusiaan. Mereka mengajak seluruh
gereja dan umat Kristen dunia untuk menuntut Israel untuk berhenti
menjajah Palestina.
Lembaga Wakaf dan Warisan Masjid
Al-Aqsha mengabarkan bahwa pemerintah pendudukan Israel terus
meningkatkan operasi pengeboran bagian bawah kota yang diduduki oleh
Yahudi untuk pembentukan pemukiman.
2010, Januari, Dua penyerang udara menghancurkan
terowongan yang dianggap untuk menyelundupkan roket dan melakukan
percobaan mencoba untuk menembakkan mortir ke wilayah Israel oleh para
militan, dilakukan oleh Angkatan udara Israel, membunuh tiga warga Palestina dan melukai tujuh orang lainnya.
Pembunuhan
petinggi Hamas Mahmoud al Mabhouh oleh lebih dari 11 agen Mossad di
Dubai. Kesalahan yang dilakukan para agen Mossad selama pembunuhan ini
mengancam posisi Meir Dagan sebagai pemimpin Mossad.
Israel diterima sebagai anggota Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD).
11 Maret, Setelah tujuh tahun berlalu, kasus kematian Rachel Corrie baru mulai disidangkan di Pengadilan Negeri Haifa, Israel.
31 Mei, Penyerangan pasukan Zionis terhadap para relawan di Kapal Marvi Marmara, satu dari enam kapal Armada Kebebasan (Freedom Flotilla);
menewaskan 19 relawan dan melukai 30 orang lainnya. Misi kemanusiaan
tersebut diikuti 750 orang aktivis kemanusiaan dari lebih 50 negara.
Juni, Knesset rusuh; Merry Negev dari Partai Likud menuduh Hanin el Zoghbi dari Partai Persatuan Demokrasi, yang berpartisipasi dalam konvoi Freedom Flotilla,
telah bergabung dengan kelompok teroris. Mohammed Barakeh memprotes
atas ketidakhadiran Netanyahu dan Barak yang dianggap bertanggung jawab
dalam pembajakan Mavi Marmara.
Satelit Ofeq-9 diluncurkan di pangkalan angkatan udara Palmachim di Tel Aviv untuk memperbaiki roket karier Shavit.
No comments:
Post a Comment